Desain Standard Operating Procedures (SOP) Ekspor Impor pada PT. Unza Vitalis Salatiga

Abstract

Setiap perusahaan membutuhkan Standard Operating Procedures (SOP) yang didesain dengan tepat, karena SOP dapat meminimalisir kesalahan serta memperlancar keberlangsungan suatu kegiatan. PT. Unza Vitalis merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi produk perawatan pribadi. Dalam aktivitas bisnisnya, perusahaan ini melakukan aktivitas ekspor dan impor barang. Saat ini perusahaan belum memiliki SOP untuk aktivitas ekspor impornya, sehingga karyawan sering melakukan kesalahan yang membuat prosedur ekspor maupun impor menjadi terhambat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain SOP yang tepat serta memberikan rekomendasi untuk mengatasikelemahan-kelemahan yang terdapat di dalam prosedur ekspor impor PT. Unza Vitalis.Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan Kepala Departemen Ekspor Impor dan melalui observasi terhadap kegiatan ekspor dan impor. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen berupa Invoice, Packing List, Bill of Lading (B/L), Certificate of Origin (COO) dan lain sebagainya.Dari hasil penelitian diketahui bahwa prosedur ekspor dan impor berjalan dengan berdasarkan pengalaman karyawan saja, karena perusahaan belum memiliki SOP. Kemudian ditemukan pula beberapa kelemahan dalam prosedur ekspor impor PT. Unza Vitalis, yaitu belum memiliki Laporan Trend Penjualan Ekspor, belum memiliki instruksi kerja pengecekan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Pemberitahuan Impor Barang (PIB), serta sering mengalami keterlambatan penerimaan original shipping document dari pemasok.Penelitian ini menghasilkan SOP ekspor impor yang dilengkapi dengan LaporanTrend Penjualan Ekspor, instruksi kerja pengecekan PEB dan PIB, penggantian metode penerimaan dokumen impor dengan menggunakan metode surrender B/L atau telex release.Disarankan perusahaan membuat Laporan Trend Penjualan Ekspor setiap tahunnya, melaksanakan instruksi kerja pengecekan PEB dan PIB dengan cermat dan teliti, serta mengganti metode penerimaan dokumen impor.