Kincir Angin Bambu dan Kain Untuk Memompa Air di Tambak Garam

Abstract

Keterbatasan alat produksi garam yang masih tradisional menyebabkan produksi garam masih rendah. Kincir angin pemompa di tambak garam yang telah ada memiliki kelemahan yaitu tidak dapat beroperasi pada kecepatan angin rendah dan sangat berat untuk dilakukan bongkar pasang ketika musim panen garam selesai. Berdasarkan hal ini maka pada penelitian ini dicoba dibuat kincir angin tiga sudu dari bamboo dan kain (jeans dan terpal) yang dapat beroperasi untuk memompa air pada kecepatan angin rendah, yaitu sekitar 5,21 m/s sampai 14,17 m/s. Menurut teori Bezt – Limit, kincir angin yang ideal adalah yang dapat mengubah energy kinetic menjadi energy mekanik mendekati 0,59 yang biasa disebut koefisien daya rotor . Hasil penelitian ini f{lenu-njujskafl bahwa kincir angin tiga sudu bambu dan kain Ueans dan terpaJ) dapat beroperasi pada kecepatan angin rendah. Dari dua model yang diteliti, yaitu model sudu lengkung dan model segitiga, sudu segitiga lebih dapat beroperasi degan baik daripda sudu lengkung dan masing- masing menghasilkan daya koefisien rotor sebesar 0.2' dan 0.19. Kedua model itu dapat digunakan untuk rnenaikkan air setinggi'kurang lebih 1 meter dengan debit 0.281t/s dan 0.12 lt/s, yang sangat berguna bagi penambangan garam tradisional.