Perbandingan Metode Persediaan FIFO dan Metode Persediaan Rata-Rata dalam Mencerminkan Market Value Perusahaan

Abstract

Penerapan metode akuntansi persediaan yang berbeda akan mempengaruhi laporan keuangan, yang nantinya akan direspon oleh investor, sehingga mempengaruhi market value dari perusahaan. Penelitian ini merupakan replikasi dari dua penelitian terdahulu Anisa (2004) dan Wiryadi dan Supatmi (2008) yang memiliki hasil penelitian yang berbeda. Penelitian ini ingin menguji kembali pengaruh metode akuntansi persediaan terhadap market value perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah metode akuntansi persediaan rata-rata pada laporan keuangan lebih berpengaruh terhadap market value perusahaan dibandingkan dengan metode akuntansi FIFO. Uji hipotesisi dilakukan dengan menggunakan nonnested test yaitu The discrimination approach dan The discerning approach. Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI tahun 2007 sampai 2009. Hasil dari 2 metode pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda. Dalam pengujian menggunakan discrimination approach metode akuntansi persediaan rata-rata lebih mencermminkan market value daripada metode akuntansi persediaan FIFO. Sebaliknya dengan pengujian menggunakan discerninig approach metode akuntansi persediaan FIFO lebih mencerminkan market value perusahaan. Dengan adanya kelemahan pada metode discrimination approach yaitu pemeringkatan model secara sederhana ini hanya berdasarkan satu kriteria dan pemilihan model memberikan nilai tertinggi dari pemilihan pengukuran goodness of fit, maka dalam pengambilan kesimpulan penelitian ini menggunakan metode discerninig approach. Maka dalam penelitian ini membuktikan bahwa metode akuntansi persediaan FIFO pada laporan keuangan lebih berpengaruh terhadap market value perusahaan dibandingkan dengan metode akuntansi persediaan rata-rata