Respon Indonesia Terhadap ACFTA: Pro Kontra Wacana Renegosiasi

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa respon Indonesia perihal pelaksanaan ACFTA disikapi secara berbeda. Respon ini merujuk pada wacana renegosiasi kesepakatan ACFTA yang kemudian memunculkan perdebatan antar dari kalangan pemerintah, asosiasi industi lembaga perwakilan rakyat serta lingkungan peneliti baik yang mendukung maupun yang menolak Pertanyaan utama peneliian ini yaitu untuk mengetahui aspek-aspek yang menjadi perdebatan argumen dai aktoryang pro dan kontra wacana renegosiasi ACFTA. Dengan mengetahui aspek-aspek yang diperdebatkan maka muncul pertanyaan lanjutanyang akan mengarah pada latar belakang perdebatan pro kontra wacana renegosiasi ACFTA di Indonesia diantara aktoryang berkepentingan. Pinsip-pinsip Neoliberalisme dan Keynesianisme akan menjadi pendekatan yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa perdebatan wacana renegosiasi Asean China Free Trade Agreement dalam lingkup domestik Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data yang diperoleh dari buku teks, jurnal artikel koran dan online. Data sekunder berupa wawancara dari aktor-aktor terkait diolah dai artikel di media massa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa perbedaan argumen dai masingmasing kelompok aktor yang dikelompokkan menjadi iga aspek yaitu ekonomi, politik, dan bidang sosial. Aktor yang pro renegosiasi didasai pada pinsip-pinsip Keynesianisme yang beranggapan bahwa dalam kondisi yang cenderung merugi, negara harus lebih berperan dalam melindungi pelaku industri dalam negeri sedang aktor yang kontra renegosiasi berpendapat ACFTA sebagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penguatan kawasan ASEAN. Perbedaan pandangan dalam melihat ACFTA ini terletak pada peran negara dalam menyikapi ACFTA, perbedaan kepentingan ekonomi dan perbedaan orientasi politik dari aktor-aktor yang terlibat dalam kesepakatan ACFTA