Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/6575
Title: Globalisasi dan Kearifan Lokal : Menyikapi Globalisasi, Refleksi terhadap komunitas Pattuvam Panchayat di India
Authors: Retnowati
Keywords: globalization;local community;living seeds;globalisasi;komunitas lokal;biji-biji hidup
Issue Date: Oct-2014
Publisher: Magister Sosiologi Agama Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana
Abstract: Globalization as both historical process and economic project gives impact toward human’s social structure and welfare. Some positive impacts of globalization are information that can be accessed quickly, massively and economically as well as global communication and transaction network that links human’s life. On the other hand, the negative impacts are social, cultural, religious political, and busines competation as well as environmental damage because of excessive exploitation and exploration over natural resources. Vandana Shiva stated that globalization is a form of coercion of one culture over another culture (not a form of interaction among cultures). India’s critical attitude toward globalization is manifested in Pattuvam Panchayat Community. This is very active alternative community in addressing and criticizing globalization along with its impact throught some movements such as developing its diversity of life -the state /govermment is not allowed to use life’s diversity Pattuvam Panchayat Community. With natural seeds, the proclaims itself as free from chemicals through the practice of ‘free’ farming. The firmily say to “no” to piracy – Gandhi called this as: SATYAGRAHA, struggle for truth. The impact of globalization for the life of India community pioneered by Vandana Shiva teaches the importance of learning from local community wisdom when dealing with globalization strike
Globalisasi sebagai sebuah proses sejarah dan sekaligus sebuah proyek ekonomi memberi pengaruh terhadap struktur sosial dan tingkat kesejahteraan manusia. Ada pengaruh yang bersifat positif seperti tersedianya informasi yang dapat diakses secara cepat, massif, dan ekonomis serta terjalinnya kehidupan manusia oleh jaringan komunikasi dan transaksi global. Nam un ada pula pengaruh negatif seperti persaingan sosial, budaya, agama, politik, dan bisnis, kerusakan lingkungan alam akibat eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam yang berlebihan. Vandana Shiva (2000) menyebutkan, globalisasi sebuah bentuk pemaksaan dari satu budaya tertentu kepada budaya yang lain (bukan sebuah interaksi antar budaya). Kekritisan India menyikapi globalisasi diwujudkan dengan terbentuknya Komunitas Pattuvam Panchayat. Komunitas ini menjadi komunitas alternative yang sangat aktif menyikapi dan mengkritisi globalisasi beserta dampak-dampak negatifnya melalui berbagai gerakan antara lain, membangun keanekaragaman kehidupannya sendiri-negara/pemerintah tidak boleh memanfaatkan keanekaragaman hidup Pattuvam Panchayat. Melalui biji alami komunitas menyatakan bebas dari zat-zat kimia, dengan mempraktekkan sebuah pertanian “bebas”. Mereka dengan tegas mengatakan ”tidak” kepada pembajakan-Gandhi menyebut penolakan ini: SATYAGRAHA, yang artinya: Perjuangan untuk kebenaran. Dampak globalisasi bagi kehidupan komunitas India yang dipelopori Vandana Shiva memberi inspirasi bagi kita bahwa perlunya belajar dari kearifan komunitas lokal ketika berhadapan dengan gempuran keras globalisasi.
Description: Waskita : Jurnal Studi Agama dan Masyarakat. Vol. 2, No. 2, Oktober 2014, p. 147 - 165
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/6575
ISSN: 18295436
Appears in Collections:Waskita. 2014 Vol. II, no. 2 Oktober

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
ART_Retnowati_Globalisasi dan Kearifan_abstract.pdfAbstract247.81 kBAdobe PDFView/Open
ART_Retnowati_Globalisasi dan Kearifan_fulltext.pdfFull text418.62 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.