Peran Dukungan Keluarga Terhadap Resiliensi Wanita dengan Kanker Payudara Stadium Akhir di Kecamatan Kota Soe: Sebuah Biografi

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian biografi dalam paradigma keperawatan biopsikososial, dari seorang wanita dengan kanker payudara stadium lanjut yang tinggal bersama ayah, ibu, adik, suami, anak-anak, cucu-cucu dan seorang kerabat dari pihak suami. Cakupan informasi dalam penelitian ini adalah sejarah keluarga, masa kecil, masa remaja, masa dewasa beserta tahun-tahun yang dilalui riset partisipan, mulai dari awal merasakan gejala kanker payudara hingga 7 bulan setelah dilakukan masektomi (operasi pengangkatan payudara). Informasi dikumpulkan melalui diskusi, wawancara mendalam (in depth interview), pengambilan gambar, serta observasi kegiatan sehari-hari. Data dianalisis secara naratif dan pembahasannya mencakup dimensi biopsikososial (biologis, psikologis dan sosial) dari riset partisipan. Riset partisipan telah menderita kanker payudara selama 23 tahun, terhitung dari awal munculnya gejala. Seiring waktu, kondisi kesehatan riset partisipan kian memburuk yang disebabkan pembesaran dan pengerasan payudara kirinya. Kondisi ini ditambah dengan minimnya perekonomian keluarga yang menghambatnya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di instansi kesehatan yang memiliki fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Dalam pergumulannya ini, riset partisipan dihadapkan dengan berbagai masalah sebagai wujud dari tanggung jawabnya sebagai anak, ibu, kakak dan istri. Berbagai permasalahan tersebut menuntutnya untuk menyesuaikan diri dengan penyakitnya tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara psikologis dan sosial yang dipengaruhi oleh faktor spiritual dan kultural atau budaya. Proses ini mampu dijalani oleh riset partisipan karena ia didukung oleh anggota keluarga yang tinggal bersamanya, beserta kenalan-kenalan dan beberapa tetangga, sehingga riset partisipan tetap mampu ‘berdansa di tengah badai’. Dukungan yang diperlihatkan oleh keluarga dan handai taulan berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional. Adanya dukungan-dukungan ini memaksimalkan resiliensi riset partisipan, sehingga ia dapat mengatasi tekanan internal maupun eksternal, sehingga ia mampu melanjutkan kehidupannya .