Keterkaitan Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pijat Payudara Terhadap Kelancaran Produksi Asi di Ruang Bougenvile RS Panti Wilasa Citarum Semarang

Abstract

WHO (2012) merekomendasikan ibu di seluruh dunia untuk menyusui bayinya secara eksklusif guna mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal. Angka cakupan ASI eksklusif di Indonesia hanya 15,3% berdasarkan hasil RISKESDAS 2010.Untuk mendukung suksesnya pemberian ASI eksklusif maka pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan seperti yang tercantum dalam KEPMENKES RI 450/MENKES/SK/IV 2004 tentang pemberian ASI secara eksklusif, dan Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2012 tentang ASI Eksklusif. Faktor yang mempengaruhi dalam pemberian ASI adalah produksi ASI itu sendiri. Produksi ASI yang kurang dan lambat keluar dapat menyebabkan Ibu tidak memberikan ASI pada bayinya dengan cukup. Pijat payudara (breast care) merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI (Roesli, 2009). Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui keterkaitan pengetahuan Ibu menyusui tentang pijat payudara terhadap kelancaran produksi ASI di Ruang Bougenvile RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif. Jumlah partisipan dalampenelitian berjumlah 4 orang. Hasil penelitian pengetahuan tentang pijat payudara pada partisipan 1, 3 dan 4 masih minim sedangkan partisipan 2 tidak tahu tentang pijat payudara. Persiapan yang dilakukan keempat partisipan sama untuk mempersiapkan masa menyusui dengan menjaga pola makan selain pijat payudara yang dilakukan oleh partisipan 1,3 dan 4, serta menjaga ketenangan psikis ibu saat menyusui. Gambaran kelancaran ASI mulai hari pertama berbeda-beda; partisipan 1 lancar, partisipan 2 tidak keluar, partisipan 3-4 sama ASI keluar hanya sedikit. Kesimpulan akhir yang didapat yaitu patut dicurigai adanya keterkaitan Ibu yang mengetahui dan melakukan pijat payudara dengan baik tidak akan mengalami masalah terkait kelancaran produksi ASI.