Fenomena Lesbian dalam Kajian Jender (Realita Lesbian di-Manado dikaji dalam kajian Jender)

Abstract

Dalam kajian tulisan ini penulis bertujuan untuk mendeskripsikan realita lesbian yang ada di kota manado, mendeskripsikan tanggapan Jemaat GMIM “BETANI” Sindulang Singkil terhadap komunitas lesbian yang ada disekitar dan melakukan analisa kristis dari sudut pandang studi jender terhadap realita lesbian di Manado. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Teknik yang penulis digunakan dalam penelitian ini antara lain wawancara, serta Focus Group Discussion (FGD) dari 5 narasumber lesbian, dan beberapa orang majelis jemaat, serta beberapa orang anggota jemaat. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan sebagian besar teori jender, serta feminisme radikal yang pada akhirnya peneliti menemukan teori Queer yang membahas mengenai lesbian, gay, biseksual, dan transjender (LGBT). Lesbian merupakan istilah yang menggambarkan seorang perempuan yang secara emosi dan fisik tertarik dengan sesame perempuan. Dalam realitanya, perempuan selalu dikaitkan dengan jenis kelamin, dan peran jender, dimana jender adalah suatu sifat dasar untuk membedakan laki-laki dan perempuan dilihat dari segi kondisi sosial dan budaya, nilai dan perilaku, mentalitas, dan emosi, serta faktor-faktor nonbiologis lainnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa sebagian besar alasan atau latar belakang seorang menjadi lesbian adalah karena faktor keluarga yang kurang harmonis dan kurang perhatian. Namun, peneliti melihat bahwa beberapa dari informan memiliki latar belakang keluarga yang cukup mapan, disebabkan kedua orang tua mereka sangat sibuk bekerja sehingga perhatian terhadap anak sangat kurang, serta hilangnya salah satu sosok orang tua yang juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seringkali merasa tidak nyaman saat berada di rumah. Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyikapi bahwa kaum homoseksual atau penyuka sesama jenis sudah tidak asing lagi di masyarakat modern ini dan bahkan fenomena ini sekarang sudah tampak nyata dan kasat mata bermunculan di tempat-tempat umum seperti dalam berjemaat di Gereja. Namun kehadiran kaum homoseksual hingga saat ini masih menjadi kontroversi. Sebagian warga jemaat menganggap homoseksual sebagai kelainan namun ada yang menganggap sebagai trend atau gaya hidup. Selain itu, peneliti menemukan bahwa sebagian besar pelaku lesbian mempunyai latar belakang keluarga yang kurang harmonis, serta kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak, maupun suami terhadap istri. Gereja dalam hal ini anggota jemaat seharusnya tidak menutup diri dengan adanya masalah seperti lesbian ini, mereka seharusnya mengambil sikap terhadap anggotanya yang terlibat dalam komunitas ini. Namun, gereja tidak juga harus menghakimi mereka sebagai pendosa, melainkan merangkul mereka dan memberikan pendampingan intensif.