Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/6853
Title: | Pandangan Orang Batak Toba tentang Penyembahan Roh Leluhur (Kajian Sosio-Antropologis terhadap Paham Kepercayaan tentang Penyembahan Leluhur sebagai Sumber Pasu-Pasu di Desa Urat |
Authors: | Berutu, Samoati Br |
Keywords: | pasu-pasu;acestor worship |
Issue Date: | 2013 |
Publisher: | Program Studi Teologi FTEO-UKSW |
Abstract: | Dalam kehidupan masyarakat orang Batak Toba, tidak pernah terlepas dari yang namanya hubungan dengan para Leluhur atau Nenek Moyang. Karena dalam kebudayaan atau pun adatistiadat orang Batak Toba, sebelum melakukan setiap upacara atau kegitan terlebih dahulu mereka melakukan penghormatan terhadap para Leluhur atau Nenek Moyang istilah lain meminta restu atau ijin untuk mengerjakan atau melaksanakan kegiatan, supa apa yang mereka lakukan bisa terlak sana atau berjalan dengan baik sesuai seperti yang diharapkan. Karena jika tidak meminta ijin atau restu terlebih dahulu mereka tidak akan bisa melakukan kegiatan yang ingin direncanakan, dan bisa berantakan ada-ada saja kendala yang datang yang menghalangi kegiatan agar tidak berjalan dengan baik. Maka dari itu orang Batak Toba memiliki keyakinan atau kepercayaan, bahwa para Leluhur atau Nenek Moyang adalah seabagai sumber pasu-pasu didalam kehidupan orang Batak Toba. Oleh sebab itu dari hal tersebut penulis mengambil judul tulisan ini “ pandangan orang batak toba tentang penyembahan roh leluhur ”. Dimana hal yang penting disini ditekankan ialah betapa pentingnya penyembahan, penghormatan, dan membagunrelasi dengan para Roh Leluhur atau Nenek Moyang. Dalam kehidupan orang Batak Toba jika mereka tidak memelihara hubungan yang baik dengan para Roh Leluhur mereka akan mendapatkan kehidupan seperti yang tidak diharapkan, misalnya tidak sukses, tidak punya keturunan, dan sebagainya, maka dari itu mereka selalu membangun relasi yang baik dan intensif dengan para Leluhur atau Nenek Moyang mereka. Ketika mereka sudah membangun relasi yang baik maka didalam kehidupan bermasyarakat mereka dihargai. Maka dari itu, prinsip orang Batak Toba lebih baik tidak mempunyai rumah asal mereka bisa membangun Tambak atau semen (tempat kuburan para Leluhur atau Nenek Moyang). Kubur para Leluhur atau Nenek Moyang. Untuk menjawap permasalahan diatas, penulis melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif di Desa Urat kecamatan Palipi. Teori yang dipakai untuk mendukung penelitian ini ialah teori Dr. A. G. HonigJr, Dr. J. Verkuyl, Mariasasui Dhavamony, dan, Suh Sung Min. dari penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis menemukan bahwa masyarakat Desa Urat setempat masih memegang teguh kepercayaan dan keyakinan terhadap Leluhur Sebagai sumber pasu-pasu (berkat) dalam kehidupan mereka. Dan oranng Batak Toba tidak bisa lepas dari hubungan dengan Roh Para Leluhur mereka. Hal ini dilandasi dengan patik pailimahon atau hukum taurat yang kelima (Titah yang ke-5) dalam Keluaran 20 : 12 "Angkon pasngapon mu do natoras mu anso martua ho jala lolot mangolu di tano na nilehenni Tuhan Debatamu di ho" (Hormatilah ayah dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikanTuhan, Allahmu, kepadamu). |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/6853 |
Appears in Collections: | T1 - Theology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_712008037_BAB I.pdf | Bab I | 213.3 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_712008037_BAB II.pdf | Bab II | 796.6 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_712008037_BAB III.pdf | Bab III | 438.38 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_712008037_BAB IV.pdf | Bab IV | 261.75 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_712008037_BAB V.pdf | Bab V | 73.27 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_712008037_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 73.2 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_712008037_Judul.pdf | Halaman Judul | 313.87 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_712008037_Lampiran.pdf | Lampiran | 250.45 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.