Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Jumlah Penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Salatiga Tahun 1980 – 2010

Abstract

PAD sebagai salah satu penerimaan daerah yang mencerminkan tingkat kemandirian daerah. Semakin besar PAD maka menunjukkan bahwa daerah itu mampu melaksanakan desentralisasi fiskal dan ketergantungan terhadap pemerintah pusat berkurang. PAD diartikan sebagai penerimaan dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri, yang dipungut berdasarkan Undang-undang yang berlaku. PAD bisa dipengaruhi dari pengeluaran pemerintah daerah dan jumlah penduduk. Dengan adanya pengeluaran tersebut pemerintah berupaya untuk mencukupi fasilitas umum supaya masyarakat nyaman dan bisa menggunakannya dengan maksimal. Penelitian ini dilakukan di Kota Salatiga, karena Kota Salatiga banyak terdapat aset-aset daerah yang perlu digali lagi potensinya. Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) Untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah daerah terhadap PAD di Kota Salatiga tahun 1980-1981, (2) Untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk terhadap PAD di Kota Salatiga tahun 1980-2010 dan (3) secara simultan mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah daerah dan jumlah penduduk terhadap PAD di Kota Salatiga tahun 1980-2010.Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BPS Kota Salatiga dari tahun 1980-2010 yang diolah menggunakan software SPSS 16. Untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya, kita menggunakan fungsi regresi linier sederhana dengan asumsi ordinari least square (OLS). Dari hasil regressi dapat kita ketahui bahwa: (1) Pengeluaran pemerintah daerah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Salatiga, (2) Jumlah penduduk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Salatiga dan (3) Secara simultan pengeluaran pemerintah daerah dan jumlah penduduk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Salatiga.