Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Kemampuan Mengukur Waktu Dengan Menggunakan Metode Two Stay-Two Stray Pada Siswa Kelas 2 SD Pagerharjo 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2012/2013

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah pola pembelajaran yang dilakukan peneliti selama ini hanya mengandalkan salah satu metode yang dianggap paling sesuai dengan kondisi sekolah yaitu metode ceramah dan jarang menggunakan alat peraga sebagai media pembelajaran. Siswa tidak aktif cenderung bermain sendiri dan susah untuk dikendalikan,sehingga hasil prestasi menurun.Untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas 2 SDN Pagerharjo 02 yang dilaksanakan Siklus I dan Siklus II selama 2 Minggu pada bulan November 2012 di SDN Pagerharjo 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika dengan menggunakan metode Two Stay-Two Stray siswa kelas 2 semester I dengan kompetensi dasar Menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam. Pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan tes formatif belajar siswa yang mengacu pada indikator yang akan dicapai dan data penggunaan pembelajaran metode Two Stay-Two Stray dikumpulkan dengan lembar observasi. Analisis data hasil belajar dan data penggunaan metode Two Stay-Two Stray dilakukan secara deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil analisis data, ternyata upaya meningkatkan hasil belajar Matematika dengan menggunakan metode Two Stay-Two Stray semester I dengan kompetensi dasar menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam. Pada kondisi awal rata-rata hasil belajar siswa sebesar 58,80. Rata-rata hasil belajar siswa pada Siklus I sebesar 68,10. Rata-rata hasil belajar siswa pada Siklus II sebesar 78,30. Dengan kata lain hasil belajar siswa pada kondisi awal berada pada kategori rendah, pada Siklus I hasil belajar siswa berada pada kategori sedang, dan pada Siklus II hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi. Saran tindak lanjut, bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi seperti metode Two Stay-Two Stray. Disarankan siswa belajar lebih banyak menggunakan belajar secara berkelompok, berdiskusi berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan teman-temannya mengenai materi yang harus dipelajari.