Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/7581
Title: Komunikasi Simbolik Sebagai Implikasi Transformatif Masyarakat Cyberdemocracy di Indonesia
Authors: Sukmi, Sih Natalia
Keywords: anak muda;budaya digital;komunikasi simbolik;cyberdemocracy
Issue Date: Dec-2014
Publisher: Program Studi Ilmu Komuniasi UII Yogyakarta
Abstract: Anak muda memiliki kecenderungan apolitis dan anarkis. Apolitis, bukan hanya di Indonesia, di Negara-negara maju, anak mudanya pun enggan berkulat dengan polilik. Realilas itu tak dapal dinafikan jika kemudian seringkali angka golput tinggi. Hal lersebut terjadi karena anak-anak muda yang tak gentar berpolilik, juga memiliki hak suara. Anarkis karena idealisme dan emosi yang meluap tak tersalur dalam ruang-ruang yang lepat. Namun, pemilu 2014 di Indonesia niembawa diskursus berbeda. Data KPU menunjukkan adanya pembahan jumlah pemilih (pemula) yang meningkat dibanding pemilu tahun 2009. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding pemilu-pemilu sebelumnya. Hasil rekapitulasi KPU pilpres 2009 mencatat jumlah pemilih yang golpul sebanyak 49.212.158 orang atau 27,77 person. Sementara jumlali pemilih yang menggunakan haknya dalam pilpres 2009 tercatat 127.999.965 orang atau setara dengan 72,24 person. Dibanding tahun 2009, pemilu taliun 2014 mencatat jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya sebanyak 78.6 person. Fenomena tersebut disinyalir karena ada polarisasi dua pasangan kuat yang maju ke konteslasi pemilihan capres cawapres. Selain bahwa keberadaan new media dianggap mampu memberi ruang demokrasi bagi anak muda dengan iniplikasi cara dan gaya bordiskusi ala dunia maya unluk mendiskusikan topik-lopik polilik. Penelitian ini hendak mengkaji bagaimana bentuk komunikasi dalam budaya digital khususnya anak muda untuk membangun common interest dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan politik mereka melalui new media. Deskriptif eksploratif merupakan metode yang diterapkan unluk menggali lebih dalam alas media-media yang diciptakan anak muda terkail pemilu 2014. Hasil penelilian ini mengemukakan bahwa komunikasi simbolik adalah cara bagi anak muda kini unluk mendiskusikan gagasan mereka terkait realilas yang tengah berlangsung. New media sebagai budaya digilal memberi ruang kepada mereka unluk berbagi gagasan dalani bentuk symbol-simbol. baik visual maupun audio visual. Wujud komunikasi tersebut mungkin dapal menjadi embrio lahirnya cara baru dalam kehidupan cyberdemocracy di Indonesia
Description: Proceeding Conference on Communication, Culture, and Media Studies (CCMS) = Konferensi Kajian Komunikasi, Budaya, dan Media. Yogyakarta, 10-11 Desember 2014, p. 47 - 56
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/7581
ISBN: 9786027172203
Appears in Collections:Unpublished Research Reports

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
PROS_Sih Natalia Sukmi_Komunikasi Simbolik_abstract.pdfAbstract309.7 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.