Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Demonstrasi Kelas II SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014

Abstract

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar matematika dengan memanfaatkan metode demonstrasi kelas II SD Negeri Bugel 01 pada mata pelajaran Matematika semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada mata pelajaran matematika kelas 2 SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Taggart dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yaitu (1) perencanaan tindakan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan (3) refleksi (reflection). Instrumen penelitian dilakukan secara tes tertulis dan observasi dengan teknis analisis data deskriptif kuantitatif dan deskriptif komparatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Bugel 01 sejumlah 24 siswa. Dari hasil analisis data penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas II pada mata pelajaran Matematika SD Negeri Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya kenaikan jumlah siswa yang mencapai nilai tuntas dari Pra siklus sampai dengan Siklus II, yaitu dari jumlah keseluruhan siswa 24 anak, pada Pra Siklus hanya 8 siswa (33%) yang mencapai nilai tuntas, pada Siklus I mengalami kenaikan menjadi 16 siswa (67%), dan naik lagi pada siklus II menjadi 22 siswa (91,70%). Skor rata-rata siswa juga meningkat dari Pra Siklus 66,3, Siklus I naik menjadi 75, dan Siklus II naik lagi menjadi 86,5. Skor nilai minimal hasil belajar juga mengalami kenaikan yaitu dari Pra Siklus 43, Siklus I naik menjadi 60, dan Siklus II naik lagi menjadi 66. Begitu juga dengan skor nilai maksimal hasil belajar juga mengalami kenaikaan, yaitu dari Pra Siklus 87, Siklus I naik menjaidi 100, dan Siklus II tetap pada skor 100. Penelitian ini telah berhasil dengan ditunjukkannya ketuntasan belajar klasikal pada Siklus II sebanyak 91,7% yang melebihi dari indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu = 80%. Hasil penelitian ini menyarankan sebagai dasar pertimbangan guru dalam mengajar dapat menerapkan metode Demonstrasi dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki hasil belajar pada mata pelajaran Matematika maupun mata pelajaran lainnya.