Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Semester II dengan Metode Two Stay Two Stray (TS-TS) Berbantuan Media Gambar di SDN Ngampin 02 Tahun 2013/2014

Abstract

Hasil observasi di SDN Ngampin 02 kelas IV pada mata pelajaran IPA menunjukkan nilai siswa masih banyak yang di bawah KKM. Nilai KKM yang ditentukan yaitu 70. Wawancara dengan guru kelas menunjukkan bahwa metode yang digunakan selama ini adalah metode ceramah, sehingga interaksi dengan siswa menjadi kurang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV khususnya pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar siswa yang diharapkan yaitu dapat mencapai KKM atau lebih dari 70. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) dalam pembelajaran IPA pada materi Energi dan Kegunaannya. Dalam metode Two Stay Two Stray (TS-TS) ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 4 orang. 2 orang ditugaskan untuk mendatangi kelompok lain untuk menggali informasi, dan 2 lainnya tinggal di dalam kelompok untuk menjelaskan informasi dari kelompoknya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan “Energi Panas, Energi Bunyi, dan Energi Alternatif” di kelas IV SDN Ngampin 02 Ambarawa tahun ajaran 2013/2014. Proses pembelajaran IPA pada pokok pahasan “Energi Panas, Energi Bunyi, dan Energi Alternatif” menggunakan metode Two Stay Two Stray (TS-TS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari perbandingan nilai pra siklus, siklus I, dan siklus II. Kondisi awal siswa atau pra siklus, 11 siswa atau sekitar 52% siswa belum mencapai KKM, dan 10 siswa atau sekitar 48% siswa mencapai KKM dengan rata-rata kelas 65,4. Setelah dilakukan tindakan oleh peneliti dengan menggunakan metode TS-TS, diperoleh hasil 3 siswa atau sekitar 14% siswa belum mencapai KKM dan 18 siswa atau sekitar 86% siswa mencapai KKM dengan rata-rata kelas 83,3. Siklus II terjadi peningkatan yang cukup memuaskan, yaitu 21 siswa atau 100% siswa mencapai KKM, sehingga tidak ada siswa yang nilainya belum mencapai KKM.