Upaya Peningkatan hasil belajar Matematika tentang pengukuran panjang melalui model pembelajaran Explicit Instruction pada siswa kelas 3 semester I (satu) di SD Negeri Kasepuhan 01 Batang, Tahun Pelajaran 2013/2014

Abstract

Dalam pembelajaran di sekolah, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Indikasi yang paling mudah ditemukan adalah hasil belajar siswa yang cenderung kurang memuaskan. Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru kelas III SD N Kasepuhan 01 Kec. Batang, proses kegiatan belajar mengajar terutama mata pelajaran Matematika belum menggunakan pembelajaran dan media yang menarik. Minat siswa untuk belajar Matematika sangat kurang yang dapat ditunjukkan dari persentase siswa yang mempunyai nilai diatas KKM hanya 42,5%. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran “ Explicit Instruction” dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang pengukuran panjang pada siswa kelas 3 SD Negeri Kasepuhan 01 Kec. Batang Kab. Batang Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 ? Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD N Kasepuhan 01, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini termasuk jenis pene litian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD N Kasepuhan 01 Kec. Batang tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 40 siswa. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama 2 siklus dengan setiap siklus 3 kali pertemuan. Teknik pengumpulan datanya dengan metode observasi dengan berpedoman pada lembar pengamatan tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik kegiatan pada siswa maupun kegiatan pada guru dan juga dengan metode tes untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran explicit instruction dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas III SD N Kasepuhan 01 Kec. Batang. Hal itu dibuktikan oleh adanya peningkatan hasil belajar pada pra siklus rata-ratanya 55, kemudian pada siklus I rata-ratanya menjadi 75 dan pada siklus II rata-ratanya meningkat lagi menjadi 83. Dari ketuntasan belajar pra siklus siswa yang tuntas hanya 42,5 % tidak tuntas 57,5 %. Pada siklus I siswa yang tuntas 72,5 % dan tidak tuntas 27,5 % dan pada siklus II siswa yang tuntas 90 % dan tidak tuntas 10%.