Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dalam Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 11 Semester II Tahun Ajaran 2013/2014

Abstract

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kesimpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. IPA merupakan bidang studi yang membuat siswa kurang merasa kurang antusias karena proses pembelajaran masih menggunakan ceramah yang konvensional. Hal ini yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang optimal. Mereka lebih senang berbicara, bercanda dengan siswa lain (sebangku) dari pada memperhatikan penjelasan dari guru. Ketepatan pemilihan model sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Suatu model belajar yang menggunakan kartu berpasangan kemudian dari kartu-kartu tersebut siswa mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang di adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu pembelajaran kooperatif tipe make a match. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan KD :” Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat ” dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 11 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan subyek penelitian siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 11 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 19 siswa. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), implementasi/tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Siklus I dan siklus II dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 11 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2013/2014. Sebelum diberikan tindakan ketuntasan belajar siswa dalam kelas yaitu hanya 42,10% atau 8 siswa yang sudah tuntas hasil belajarnya. Setelah diberikan tindakan dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siklus 1 ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 68,42% atau 13 siswa yang sudah tuntas hasil belajarnya. Sedangkan pada siklus 2 ketuntasan belajar siswa meningkat mencapai 100% atau 19 siswa sudah tuntas hasil belajarnya.