Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Pojoksari Ambarawa Semester II Tahun 2012/2013

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran jigsaw siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Pojoksari Ambarawa Semester II Tahun 2012/2013. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah melalui model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Pojoksari Ambarawa Semester II tahun 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis, S. dan Mc Taggart, R dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Variabel penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu keaktifan, hasil belajar, dan model pembelajaran jigsaw. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu perbandingan antar siklus yang menggunakan tabel distribusi frekuensi, diagram batang dan persentase. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pemberian tes dan observasi. Pemberian tes digunakan untuk mengukur hasil belajar, sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa.Dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 5 di SD Negeri Pojoksari Ambarawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang dengan kompetensi dasar mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan serta mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya setelah menggunakan model pembelajaran jigsaw. Hal ini nampak pada jumlah skor siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada pra siklus siswa yang aktif dalam belajarnya terdapat 2 (7%) siswa dari jumlah keseluruhan siswa 29 siswa. Pada siklus I didapatkan peningkatan keaktifan siswa pada pertemuan pertama menjadi 7 (24%) dan pada pertemuan kedua menjadi 18 (65%) siswa aktif. Siklus II pada pertemuan pertama menjadi 27 (96%) siswa dan pada pertemuan kedua menjadi 28 (100%) siswa aktif. Sedangkan pada data hasil belajar siswa pra siklus dengan KKM=65, siswa tuntas ada 9 (31%) siswa dari jumlah keseluruhan siswa 29 siswa. Pada siklus I meningkat menjadi 23 (82%) siswa tuntas. Siklus II terdapat peningkatan seluruh siswa mendapat nilai di atas KKM atau 100% siswa tuntas.Hasil penelitian ini disarankan bahwa untuk Kompetensi Dasar mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan serta mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya, guru memperbaiki pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.