Penggunaan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Watuagung 02 Tuntang Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Abstract

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kesimpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan sehingga sulit dipahami siswa. Siswa tidak berani menjawab pertanyaan dari guru pada awal pembelajaran, siswa tidak berani bertanya, serta aktivitas siswa dalam pembelajaran rendah, hanya siswa tertentu saja yang aktif didalam diskusi kelas dan siswa cenderung lupa pada pelajaran yang sudah diberikan.Hal itu disebabkan guru kurang kreatif dalam mengajar, hanya berceramah saja, pendekatan kurang bervariasi serta belum menggunakan model pembelajaran yang menarik. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu model Two Stay Two Stray (TSTS). Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan seberapakah penggunaan model kooperatif tipe Two Stay Two Stay dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, pembelajaran materi Peristiwa Alam. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian merupakan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berupa : perhatian, bertanya, menjawab, dan menanggapi. Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat berupa peningkatan aktivitas dan hasil belajar oleh siswa dan guru, Untuk mencapai tujuan dilakukan penelitian tindakan kelas dalam dua siklus, dan tindakan penelitian dinyatakan berhasil jika aktivitas siswa mencapai skor = 80 dari indikator aktivitas yang meliputi perhatian, bertanya, menjawab, dan menanggapi, sedangkan hasil belajar rata-rata mencapai nilai 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray ternyata dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA.Hal ini ditunjukkan dari meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa: Aktivitas belajar Siklus I terdapat 15,78% siswa dikategorikan tidak aktif dan 21,05% dikategorikan siswa cukup aktif, sedangkan siswa yang dikategorikan aktif ada 36,84% dan siswa dikategorikan sangat aktif ada 26,31%. Pada siklus II terlihat bahwa siswa yang dikategorikan kurang aktif ada 0% dan cukup aktif ada 10,52%, sedangkan siswa dikategorikan aktif terdapat 26,31% dan siswa dikategorikan sangat aktif terlihat 63,15%. Hasil belajar pada siklus I terdapat 68,4% siswa dikategorikan tuntas dan 31,5% siswa dikategorikan tidak tuntas. Pada siklus II terdapat siswa dikategorikan tuntas 95% dan 5% siswa dikategorikan tidak tuntas.