Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa IPA Kelas V SDN Salatiga 03 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation(GI) Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Salatiga 03 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Salatiga 03 kota Salatiga dengan jumlah 39 siswa. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui tehnik tes dan non tes. Tehnik tes digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa, tes dilaksanakan di akhir siklus. Sedangkan non tes berupa lembar observasi, lembar observasi yaitu lembar pengamatan keaktifan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation (GI).Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif, dengan membandingkan hasil kegiatan pembelajaran antar siklus. Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan adalah adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA setelah diterapkannya model pembelajaran group investigation. Hal ini tampak adanya peningkatan dari data awal (pra siklus) sebanyak 62% atau 24 siswa tuntas dari 39 siswa, siklus 1 meningkat menjadi 92% atau 36 siswa tuntas dari 39 siswa, kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 97% atau 38 siswa tuntas dari 39 siswa. Nilai rata -rata hasil tes siswa tiap siklusnya juga meningkat, pra siklus nilai rata –rata siswa 76, siklus I nilai rata –rata siswa 84, sedangkan siklus II meningkat menjadi 88. Rata-rata keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA dapat dilihat sebagai berikut, data awal (pra siklus) siswa aktif sebanyak 51%, sedangkan pada siklus I pertemuan 1 siswa aktif sebanyak 82%, siklus I pertemuan II siswa aktif sebanyak 77%, kemudian siklus II meningkat menjadi 90% siswa aktif dalam pembelajaran.