Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Siswa Kelas IV SDN Sugihan 04 Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2013/2014

Abstract

model pembelajaran kooperatif tipe make a match, motivasi belajar, Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran cenderung monoton dan kurang menarik bagi siswa sehingga motivasi belajar dan hasil belajar sangat rendah, maka Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Kooperatif tipe make a match siswa kelas 4. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sugihan 04 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 yang berjumlah 23 siswa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif dengan guru kelas yang dilakukan melalui 2 siklus. Pada masing-masing siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Data penelitian untuk motivasi belajar siswa diperoleh melalui angket motivasi belajar dan hasil belajar IPA diperoleh dari evaluasi. Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Dengan indikator keberhasilan untuk motivasi belajar, apabila 100% siswa mendapat skor angka lebih dari atau sama dengan 85, sedangkan indikator keberhasilan hasil belajar dikatakan berhasil/tuntas apabila sebanyak 100% siswa mencapai nilai lebih atau sama dengan 70. Pada pra siklus angkat motivasi jumlah siswa yang memiliki motivasi tinggi belajar IPA ada 4 siswa atau 17,39%. Pada siklus I siswa yang memiliki motivasi tinggi terhadap belajar IPA sebanyak 19 siswa atau 82,60% terjadi peningkatan. Pada siklus II siswa yang memiliki motivasi tinggi terhadap IPA sebanyak 23 siswa atau 100%, terbukti bahwa hasil motivasi belajar sudah terjadi peningkatan. Hasil belajar IPA pra siklus siswa yang sudah tuntas sebanyak 10 siswa atau 43,4%. Pada siklus I Siswa yang sudah tuntas ada 17 siswa atau 73,91%. Pada pembelajaran siklus II siswa yang sudah tuntas sebanyak 23 siswa atau 100%, terbukti hasil belajar terjadi pengingkatan.