Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu/handle/123456789/8476
Title: | Analisis Nilai Ekonomi Penggunaan Lahan Pertanian Organik dan Anorganik: studi Kasus Komparatif: Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor |
Authors: | Rubiyanti |
Keywords: | tingkat kesuburan tanah;pengairan;lokasi;nilai ekonomi;nilai tanah (investasi) |
Issue Date: | 2013 |
Publisher: | Program Studi Agribisnis FPB-UKSW |
Abstract: | Penelitian skripsi dengan judul: Analisis Nilai Ekonomi Penggunaan Lahan Pertanian Organik dan Anorganik (Studi Kasus Komparatif: Megamendung, Kabupaten Bogor). Penelitian ini berlangsung pada tanggal 21 Desember 2012 sampai 20 Januari 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui penggunaan lahan pertanian organik dan anorganik yang ditinjau dari tingkat kesuburan tanah, pengairan atau air dan lokasi, 2) Mengetahui besarnya nilai ekonomi yang berkaitan dengan penggunaan lahan pertanian organik dan anorganik, dan 3) Mengetahui besarnya investasi (nilai tanah) pertanian organic dan anorgan'k d'masa mendatang. Metode pene''t'an yang d'gunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, melalui metode studi kasus komparatif. Penentuan partisipan dilakukan secara purposive, dengan jumlah partisipan sebanyak 4 orang, 1 manajer lahan organik dan pemilik lahan anorganik (penentuan nilai investasi tanah) dan 2 orang pengelola lahan organik dan anorganik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulanbahwa: 1) Dilihat dari tingkat kesuburan tanahnya, lahan pertanian organic memiliki kandungan C-organik sebesar 4,38% dan lahan pertanian anorganik sebesar 3,32%. Dari segi pengairan, lahan organik membutuhkan banyak air, danpengairan yang didapatkan dari saluran irigrasi setempat. Lahan organik sulit mendapatkan pengairan, sehingga memanfaatkan bak penampung air pada musim penghujan. Sedangkan pertanian anorganik pengairan diperoleh dari sumber mata air pegunungan langsung, lahan membutuhkan sedikit air dan mudahmendapatkan pengairan. Lokasi lahan organik dengan letak lahan yang datar lebih mudah diolah, pembuatan bedengan tersusun rata dan rapi. Sedangkan lahan anorganik yang letak lahannya berupa terasering atau miring dalam pengolahannya tidak mudah, dan pembuatan bedengan tidak tersusun rata. 2) Nilai ekonomi pada pertanian organik ditinjau dari segi keuntungannya lebih tinggi dibandingkan pertanian anorganik, dan 3) Besarnya investasi (nilai tanah) lahan organik lebih tinggi dibandingkan lahan anorganik. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/8476 |
Appears in Collections: | T1 - Agribusiness |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_522009004_BAB I.pdf | Bab I | 111.99 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_522009004_BAB II.pdf | Bab II | 166.53 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_522009004_BAB III.pdf | Bab III | 174.65 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_522009004_BAB IV.pdf | Bab IV | 705.98 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_522009004_BAB V.pdf | Bab V | 43.37 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_522009004_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 141.15 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_522009004_Judul.pdf | Halaman Judul | 382.68 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_522009004_Lampiran.pdf | Lampiran | 345.25 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.