Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/8537
Title: Analisis Kandungan Pigmen ß-Karoten Empat Varietas Ubi Jalar Lokal Papua yang Diolah Menjadi Bahan Pangan
Authors: Samber, Loretha Natalia
Keywords: ß-karoten;ubi jalar;pengolahan;Papua
Issue Date: 2015
Publisher: Magister Biologi Program Pascasarjana UKSW
Abstract: Ubi jalar (Ipomoea batatas) merupakan salah satu jenis bahan pangan lokal Papua, selain sagu dan talas yang kaya akan karbohidrat dan serat. Selain kandungan karbohidrat, ubi jalar juga mengandung ß-karoten Namun hingga saat ini, masyarakat belum mengetahui kandungan ß-karoten dan fungsinya bagi tubuh, padahal Papua memiliki lebih dari 50 jenis ubi jalar dengan beragam corak dan warna. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola dengradasi ß-karoten pada ubi jalar setelah mengalami pengolahan yaitu di rebus, kukus, dan digoreng menjadi pangan.Sampel yang digunakan adalah 4 varietas lokal ubi jalar yaitu ubi putih, ubi kuning, ubi oranye dan ubi ungu yang di dapat dari Kampung Skow Yambe Distrik Muara Tami kabupaten Jayapura Papua.Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukan ubi jalar putih mentah menunjukkan ß-karoten sebesar 22,35µg/g, perebusan sebesar 26,05µg/g, pengukusan 20,30µg/g dan penggorengan sebesar 22,90µg/g. Pada ubi jalar kuning mentah menunjukkan ß-karoten sebesar 69,54µg/g, perebusan sebesar 54,44µg/g, pengukusan sebesar 53,41µg/g dan penggorengan sebesar 36,27µg/g. Pada ubi jalar oranye mentah menunjukkan ß-karoten sebesar 80,32µg/g, perebusan sebesar 78,03µg/g, pengukusan sebesar 77,08µg/g, dan penggorengan sebesar 41,86µg/g. Pada ubi jalar ungu mentah menunjukkan ß-karoten sebesar 15,98, perebusan sebesar 18,27µg/g, pengukusan sebesar 12,61µg/g, dan penggorengan sebesar 10,18µg/g. tingkat degradasi pada penelitian ini paling besar terdapat pada proses perlakuan yang digoreng dibandingkan perlakuan yang direbus dan yang dikukus. Nilai kandungan ß-karoten yang di dapat merupakan ciri khas ubi jalar yakni meningkat setelah di panaskan.Ciri ini terlihat melalui karakteristik pola spektra karotenoid, yang bersifat hiperkromik (peningkatan nilai absorbansi) dan hipokrom (pergeseran panjang gelombang kearah kiri). Ciri hipokrom inilah yang menggambarkan adanya mekanisme oksidasi dan isomerisasi akibat pemansasan, yang ditandai dengan terbentuknya puncak baru pada panjang gelombang 300–377 nm.
Description: Unpublish: 1. Lembar Pengesahan Tidak Ada Tanda Tangan Pemb. 1,2 dan tanda tangan Dekan 2. Lembar penyataan persetujuan akses tidak ada tanda tangan dosen pemb. 1, 2 (diwakilkan kaprogdi tp tidak ada memonya)
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/8537
Appears in Collections:T2 - Master of Biology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_422011005_BAB I.pdf
  Restricted Access
Bab I240.1 kBAdobe PDFView/Open
T1_422011005_BAB II.pdf
  Restricted Access
Bab II409.32 kBAdobe PDFView/Open
T1_422011005_BAB III.pdf
  Restricted Access
Bab III310.27 kBAdobe PDFView/Open
T1_422011005_BAB IV.pdf
  Restricted Access
Bab IV555.44 kBAdobe PDFView/Open
T1_422011005_BAB V.pdf
  Restricted Access
Bab V112.21 kBAdobe PDFView/Open
T1_422011005_Daftar Pustaka.pdfDaftar Pustaka267.83 kBAdobe PDFView/Open
T1_422011005_Judul.pdfHalaman Judul1.84 MBAdobe PDFView/Open
T1_422011005_Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran3.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.