Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/8828
Title: | Analisis Prioritas Pengembangan Pariwisata di Daerah Kepulauan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP): studi kasus Kabupaten Halmahera Utara |
Authors: | Singgalen, Yerik Afrianto |
Keywords: | analisis hirarki proses;Kabupaten Halmahera Utara;objek wisata;pariwisata;kepulauan |
Issue Date: | 2014 |
Publisher: | Program Studi Sistem Informasi FTI-UKSW |
Abstract: | Kabupaten Halmahera Utara, merupakan daerah yang memberikan perhatian khusus pada pengembangan pariwisata. Disisi lain, karakteristik Kabupaten Halmahera Utara yang berupa daerah kepulauan, dapat menjadi potensi dan peluang pengembangan pariwisata kepulauan. Persoalan yang selama ini dihadapi adalah bagaimana menentukan objek wisata yang layak dikembangkan. Disisi lain, terdapat sembilan objek wisata binaan yang dimiliki oleh Kabupaten Halmahera Utara, diantaranya : Telaga Paca; Pantai Kupa-kupa; Pulau kumo; Pulau Kakara; Pulau Tagalaya; Pantai luari; Air panas Mamuya; Talaga Biru; dan Tanjung Duma. Berdasakan pemahaman tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Hirarki Proses (AHP) dalam menentukan prioritas pengembangan. Adapun kriteria yang digunakan adalah kriteria Keamanan, Akomodasi, Aksesibilitas dan Jumlah Wisatawan yang berkunjung. Hasil yang diperoleh merujuk kepada Pulau Kakara sebagai prioritas pengembangan pariwisata di daerah kepulauan dan selanjutnya Pulau Kumo, Telaga Paca dan Pantai Kupa-kupa. North Halmahera District is a District that gives special attention to the development of tourism. As known that North Halmahera is an archipelago. It can be the potency and chance for the development of archipelago tourism in North Halmahera. However, the problem that has been faced by the government is how to determine the most potential tourist destination to develop. There are 9 tourist destinations in North Halmahera; Paca Lake, Kupa-Kupa Beach, Kumo Island, Kakara Island, Tagalaya Island, Luari Island, Mamuya Spring, Blue Lake.This research uses AHP Method in defining the priority of development. The criteria used are Safety, Accommodation, Accessibility, and the number of the tourist. The result of AHP calculation points to Kakara Islandas the first priority to be developed then followed by Kumo Island, Paca Lake, and Tagalaya Island. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/8828 |
Appears in Collections: | T1 - Information Systems |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_682011077_Judul.pdf | Halaman Judul | 900.65 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_682011077_Abstract.pdf | Abstract | 124.14 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_682011077_Full text.pdf | Full text | 2.58 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.