Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/8891
Title: | Lahatol: studi tentang pelaksanaan budaya Lahatol di Desa Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku |
Authors: | Patty, Vicktor |
Keywords: | budaya;Lahatol;pertukaran;nilai;solidaritas sosial;kerjasama;kekeluargaan |
Issue Date: | 2014 |
Publisher: | Magister Sosiologi Agama Program Pascasarjana FTEO-UKSW |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan tentang makna Lahatol bagi kehidupan masyarakat Haria di Saparua. Interpertasi lahatol dalam perspektif adat dan realitas kehidupan sosial sehari-hari sangat dipengaruhi oleh pandangan dunia (worldview) masyarakat yang didasarkan atas pola hidup kekeluargaan. Pandangan dunia terbentuk sebagai refleksi atas pengalaman hidup masyarakat dalam sejarah dan konteks sosial masyarakat Haria dan secara umum masyarakat Maluku, dan kemudian menjadi kepribadian budaya (local genus) bagi mereka. Untuk mendapatkan informasi dan data guna menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Teknik analisis kualitatif dilakukan dengan mendasarkan diri pada teori pertukaran dari Petter Blau guna merefleksikan secara lebih dalam tentang makna dan praktek lahatol dalam kehidupan keseharian masyarakat Haria. Berdasarkan hasil analisis, temuan penting dalam penelitian ini adalah: a) Lahatol merupakan praktek budaya yang termanifestasi dalam bentuk kumpul saudara. Kumpul saudara merupakan hidup kekeluargaan yang bertujuan saling membantu dan meringankan beban masing-masing keluarga; b) Dalam prakteknya lahatol merupakan bentuk pertukaran sosial yang tampak dalam saling memberi dan menerima bantuan (barang dan jasa) antar sesama keluarga dalam satu matarumah. Karena itu, lahatol memiliki makna bukan saja kumpul saudara tetapi saling menolong; c) Dalam proses pertukaran lahatol sekaligus berfungsi sebagai nilai dan norma yang mendorong sekaligus membatasi perilaku setiap individu dan keluarga untuk saling bertindak jujur dan bertanggungjawab terhadap keberlangsungan kehidupan matarumah mereka; d) dalam praktek lahatol, tidak ada keluarga atau individu yang merasa diuntungkan atau dirugikan. Masing-masing orang memberi dan menerima sesuai dengan hak yang harus diterima setelah melakukan kewajiban. Karena itu, dalam lahatol, nilai kejujuran dan keadilan ditempatkan pada posisi yang tinggi, kedua nilai ini “diperkuat” dengan sistem not dalam lahatol; dan e). Praktek lahatol bertujuan mempertahankan solidaritas dan harmoni sosial. Karena itu, refleksi teologis tentang tema ini berupaya mengkonstruksikan nilai lahatol untuk dipraktekkan secara luas dan tidak hanya terbatas pada matarumah. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/8891 |
Appears in Collections: | T2 - Master of Religion Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T2_752009013_Lampiran.pdf | Lampiran | 218.13 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752009013_BAB I.pdf | BAB I | 438.42 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752009013_BAB II.pdf | BAB II | 597.32 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752009013_BAB III.pdf | BAB III | 997.91 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752009013_BAB IV.pdf | BAB IV | 453.99 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752009013_BAB V.pdf | BAB V | 169.96 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752009013_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 167.12 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752009013_Judul.pdf | Halaman Judul | 3.53 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.