Studi Perilaku Pengobatan dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu Jawa Tengah

Abstract

Kasus diabetes mellitusdi Indonesia menduduki peringkat ke empat dunia.Upaya pengobatandiabetes mellitusantara lain pengobatan medis dan pengobatan tradisional. Upaya pengelolaan diabetes mellitusantara lain diet, olahraga dan pengelolaan pengobatan. Tujuan penelitian adalah untuk membandingkan perilaku pengobatan dan pengelolaan diabetes mellitusdi Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu Jawa Tengah. Tipe penelitian adalah deskriptif komparatif yang berupaya menggambarkan secara sistematis dan akurat perilaku pengobatan dan pengelolaan diabetes mellitusdi Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu, Jawa Tengah. Populasi pada penelitian adalah semua penderita diabetes mellitusdi Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu, dengan sampel berjumlah 44 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kesamaan pengobatan dalam hal tempat berobat, tingkat keseringan berobat, penggunaan insulin, lokasi penyuntikan insulin, frekuensi minum obat, alasan menggunakan obat oral, upaya menurunkan kadar glukosa darah, adanya upaya pengobatan lain, penggunaan obat tradisional, jenis obat tradisional. Terdapat kesamaan pengelolaan dalam hal pengelolaan dengan diet, frekuensi makan dalam sehari, adanya makanan tambahan lain, jenis makanan tambahan lain, kepatuhan diet, tidak ada penurunan berat badan, tidak adanya pemantauan diet dari tenaga kesehatan, tidak ada pemeriksaan sebelum olahraga, tidak ada keluhan saat olahraga, tidak menggunakan terapi insulin, tidak ada pemantauan olahraga dari tenaga kesehatan, pengelolaan pengobatan, dan kepatuhan menjalani pengobatan. Hasil penelitian juga menunjukan adanya perbedaan pengobatan dalam hal alasan memilih tempat berobat, frekuensi suntik insulin, dan alasan menggunakan pengobatan. Adanya perbedaan pengelolaan antara lain dalam hal cara pengelolaan, pengetahuan manfaat olahraga, frekuensi olahraga, jenis olahraga, lama berolahraga, dan penurunan berat badan saat berolahraga diabetes mellitusdi Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu. Dengan demikian perbedaan pengobatan diabetes mellitusdi kota dan desa terutama pada frekuensi suntik insulin, di kota frekuensi suntik insulin 2 kali sehari (3,7 %) sedangkan di desa tidak pernah lagi menjalani suntik insulin (29,4 %). Perbedaan pengelolaan diabetes mellitusdi kota dan desa terutama pada pengetahuan manfaat olahraga bagi penderita diabetes mellitus, penderita di kota mengetahui manfaat olahraga dapat menurunkan kadar glukosa darah (22,2 %), sedangkan di desa tidak mengetahui manfaat olahraga bagi penderita diabetes mellitus(58,9 %).