Sistem Penciuman Elektronik sebagai Pendeteksi Formalin pada Tahu

Abstract

Tahu merupakan sumber protein nabati yang menjadi asupan sangat penting bagi tubuh manusia. Tahu menjadi makanan yang sering dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat. Selain harganya terjangkau, tahu juga mudah kita jumpai di toko-toko, warung. Namun beberapa pedagang yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan situasi ini untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan formalin sebagai pengawet agar tahu tidak rusak dan tahan lama. Formalin adalah bahan kimia yang mudah menguap, formalin memiliki titik leleh -15°C dan titik didih 98°C sehingga penguapan dapat dideteksi dengan menggunakan sensor gas [6]. Maka dari itu dibuatlah sebuah alat elektronik nose sebagai alat bantu mendeteksi formalin. Sistem elektronik nose ini terdiri dari lima sensor gas, yaitu TGS 2602, TGS 2610, TGS 2611, TGS 2620 dan TGS 2600. Sensor akan mengambil data dengan keluaran tegangan yang nantinya akan dikonversi menjadi data digital oleh mikrokontroler. Metode yang dipakai adalah treshold dan compare. Dari hasil pengujian sejauh ini, sistem elektronik nose sebagai pendeteksi formalin pada tahu hanya mampu mendeteksi kandungan formalin pada bagian permukaan tahu,dalam kondisi tahu masih basah. Kemampuan sensor terbatas terhadap besar kecilnya penguapan formalin yang terjadi pada tahu, semakin sedikit kandungan formalin, semakin kecil pula penguapan yang terjadi sehingga alat tidak mampu mendeteksi adanya kandungan formalin atau tidak. Hal tersebut dibuktikan dengan alat tidak mampu mendeteksi setelah tahu dicuci. Masih diperlukan penelitian lebih jauh untuk membuat sistem elektronik nose ini mampu mendeteksi dan mengukur kandungan formalin di dalam tahu ,tidak cukup dengan metode threshold dan compare.

Tofu a source of nabati protein intake which is very important for the human body. Tofu to be food often consumed by all levels of society. Aside from the price is affordable, tofu easy to find in stores, stalls. However, some unscrupulous traders take advantage of this situation to take advantage as much as possible with the use of formalin as a preservative in order that tofu not damaged and durable. Formalin is a volatile chemicals, formaldehyde has a melting point of -15°C and a boiling point of 98 °C so that evaporation can be detected using gas sensors. Therefore made an electronic nose instrument as a tool to detect formalin [6]. Electronic nose system consists of five gas sensors, namely TGS 2602, TGS 2610, TGS 2611, TGS 2620 and TGS 2600. Each sensor has the function of respectively - each. The sensor will take data with the output voltage will be converted into digital data by the microcontroller. The method used is treshold and compare. From the test results so far, the electronic nose system for detecting formaldehyde in the tofu only able to detect the content of formaldehyde on the surface tofu , still wet conditions. The ability of the sensor is limited to the size of the evaporation that occurs in formalin tofu, the smaller the formaldehyde content, the less the evaporation that occurs so that the tool is not able to detect the presence of formaldehyde or not. This is evidenced by the tool is not able to detect after tofu washed out. Further research will be needed to make an electronic nose system is capable of detecting and measuring the formaldehyde content in the tofu, is not enough to threshold method and compare.