Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/9310
Title: Komunitas Dibo-dibo: studi tentang aktivitas sosio-ekonomi komunitas Dibo-dibo di Sahu Kabupaten Halmahera Barat
Authors: Ngarbingan, Anthon Alberth
Issue Date: 2016
Publisher: Magister Studi Pembangunan Program Pascasarjana UKSW
Abstract: Komunitas Dibo-dibo merupakan jejaring entrepreneur local yang mendistribusikan hasil kebun masyarakat suku Sahu di Halmahera Barat. Sebagai sebuah komunitas, para Dibo-dibo memiliki ikatan yang didasarkan pada kepentingan yang sama, yang menjadi hakikat untuk mendefinisikan keberadaan mereka bagi masyarakat suku Sahu. Dalam upaya untuk mengangkat karakter sosial dan ekonomi komunitas ini, penelitian ini dilakukan dalam upaya memberikan gambaran mengenai aktivitas keseharian mereka. Gambaran terhadap aktivitas mereka, terlihat dengan jelas bahwa komunitas Dibo-dibo merupakan salah satu pilar komunitas sosial yang masih bertahan dalam konteks kehidupan masyarakat di Halmahera pada umumnya. Keberadaan mereka menjadi penting, ketika dikaitkan dengan konteks kehidupan masyarakat suku Sahu sebagai masyarakat penghasil. Sebagai bagian yang penting, komunitas Dibo-dibo menggerakkan aktivitas mereka dengan membangun jaringan pada diri mereka sendiri, maupun jaringan dengan masyarakat luar (masyarakat penghasil). Dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam dengan nara sumber, diketahui bahwa jaringan mereka terbagi atas empat pola, diantaranya adalah: Pola Pertama. Adalah mereka yang berhadapan langsung dengan masyarakat dalam melakukan penawaran pembelian; Pola Kedua. Adalah mereka yang memiliki jaringan ke Ternate; Pola Ketiga. Adalah mereka yang lebih cenderung terbuka. Artinya bahwa mereka ini akan langsung melakukan penawaran dengan masyarakat, baik itu di rumah maupun di kebun; Pola Keempat. Adalah kelompok Dibo-dibo yang ada di Ternate. Kelompok ini lebih tertutup. Keempat pola di atas merupakan satu kesatuan yang utuh dalam komunitas Dibo-dibo. Setiap pribadi yang masuk dalam jaringan tersebut menjalankan tugas dan peran mereka masing-masing. Tugas dan tanggung jawab tersebut dibangun atas dasar kesamaan tujuan dan kepentingan di antara mereka. Berdasarkan kesamaan kepentingan tersebut, maka jaringan yang tercipta diarahkan untuk menjawab kebutuhan masing-masing. Oleh karena itu, jaringan tersebut merupakan jaringan yang hidup, karena di dalamnya terdapat persamaan kepentingan, cita-cita, harapan dan juga solidaritas. Hasil keseluruhan analisa penelitian ini adalah komunitas Dibo-dibo merupakan komunitas yang hidup dan terbuka.
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/9310
Appears in Collections:T2 - Master of Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T2_092006104_BAB I.pdfBAB I644.42 kBAdobe PDFView/Open
T2_092006104_BAB II.pdfBAB II912.15 kBAdobe PDFView/Open
T2_092006104_BAB III.pdfBAB III384.17 kBAdobe PDFView/Open
T2_092006104_BAB IV.pdfBAB IV764.9 kBAdobe PDFView/Open
T2_092006104_BAB V.pdfBAB V502.15 kBAdobe PDFView/Open
T2_092006104_BAB VI.pdfBAB VI538.42 kBAdobe PDFView/Open
T2_092006104_BAB VII.pdfBAB VII388.32 kBAdobe PDFView/Open
T2_092006104_Daftar Pustaka.pdfDaftar Pustaka284.5 kBAdobe PDFView/Open
T2_092006104_Judul.pdfHalaman Judul1.26 MBAdobe PDFView/Open
T2_092006104_Lampiran.pdfLampiran445.24 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.