Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/25544
Title: Efisiensi Pengolahan Limbah Pewarna Sumifix Blue menggunakan Lumpur Aktif dengan Penambahan Enterococcus faecalis pada Kondisi Anaerob-Aerob
Other Titles: Efficiency of Sumifix Blue Wastewater Treatment Using Activated Sludge with Enterococcus faecalis Addition Under Anaerobic-Aerobic Conditions
Authors: Mesak, Yulia
Keywords: Aerob, anaerob, E. faecalis, lumpur aktif, Sumifix blue;Aerobic, anaerobic, E. faecalis, activated sludge, Sumifix blue
Issue Date: 21-Jul-2022
Abstract: Sumifix blue (SB) merupakan salah satu pewarna golongan azo yang terdapat dalam limbah tekstil. Pembuangan limbah yang mengandung pewarna tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat memunculkan masalah bagi lingkungan dan membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Pengolahan dengan proses lumpur aktif dalam kondisi aerob umum digunakan dalam mengatasi limbah pewarna. Proses lumpur aktif dapat ditingkatkan dengan penggunaan mikroba pengurai pewarna. Dalam penelitian ini ingin diketahui efisiensi pengolahan limbah pewarna menggunakan lumpur aktif dengan penambahan E. faecalis yang telah terbukti mampu mendekolorisasi pewarna jenis azo. Selain mengkombinasikan lumpur aktif dengan E. faecalis, proses juga diuji dalam kondisi yang berbeda yaitu aerob, anaerob dan campuran (anaerob-aerob). Penelitian ini didesain menggunakan limbah cair sintetik yang mengandung pewarna SB dengan konsentrasi warna yang disesuaikan dengan limbah aslinya (absorbansi warna diukur pada  536 nm). Pengolahan dilakukan dengan proses lumpur aktif dan kombinasi lumpur aktif dengan E faecalis pada kondisi aerob, anaerob dan campuran (anaerob-aerob) dengan sistem batch. Pengambilan sampel dilakukan setiap selang waktu 24 jam selama 96 jam. Parameter yang diamati adalah konsentrasi warna, COD dan TS. Efisiensi hasil pengurangan parameter tersebut dibandingkan pada semua perlakuan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efisiensi pengurangan konsentrasi SB terbaik diperoleh pada proses pengolahan menggunakan lumpur aktif pada kondisi anaerob dengan presentase sebesar 86%, efisiensi pengurangan COD dan TS terbaik diperoleh dari proses pengolahan menggunakan lumpur aktif pada kondisi campuran (anaerob-aerob) dengan presentase berturut-turut sebesar 80% dan 28%. Pada penelitian ini, penambahan E. faecalis tidak terbukti meningkatkan efisiensi pengolahan SB. Sumifix blue (SB) is an azo dyes found in textile wastewater. Disposal of waste containing dyes without prior treatment can create problems for the environment and endanger living things in the vicinity. Treatment with activated sludge process under aerobic conditions is commonly used to treat dye waste. The activated sludge process can be improved by the use of dye-degrading microbes. In this study, we want to study the efficiency of SB wastewater treatment using activated sludge with E. faecalis addition. In addition to combining activated sludge with E. faecalis, the process was also tested under different conditions which are aerobic, anaerobic, and mixed (anaerobic-aerobic). This research was designed using synthetic wastewater containing SB dye with a color concentration adjusted to the original wastewater (color absorbance measured at  536 nm). The treatment is carried out by an activated sludge process and a combination of activated sludge with E faecalis under aerobic, anaerobic, and mixed (anaerobic-aerobic) conditions with a batch system. Sampling was carried out every 24 hours for 96 hours. Parameters observed were color concentration, COD, and TS. The efficiency of the reduction of these parameters was compared in all treatments. From the result of this study, it can be concluded that the best color concentration reduction efficiency is obtained from the treatment process using activated sludge under the anaerobic condition with a percentage of 86%, and the best COD and TS reduction efficiency is obtained from the treatment process using activated sludge in mixed condition (anaerobic-aerobic) with percentages of 80% and 28%, respectively. In this study, the addition of E. faecalis has not been shown to increase the efficiency of SB processing.
URI: https://repository.uksw.edu/handle/123456789/25544
Appears in Collections:T1 - Biology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_412018023_Bab I.pdf
  Restricted Access
262.45 kBAdobe PDFView/Open
T1_412018023_Bab II.pdf
  Restricted Access
360.75 kBAdobe PDFView/Open
T1_412018023_Bab III.pdf
  Restricted Access
370.56 kBAdobe PDFView/Open
T1_412018023_Bab IV.pdf
  Restricted Access
235.6 kBAdobe PDFView/Open
T1_412018023_Bab V.pdf
  Restricted Access
200.92 kBAdobe PDFView/Open
T1_412018023_Daftar Pustaka.pdf301.53 kBAdobe PDFView/Open
T1_412018023_Judul.pdf588.13 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.